Rabu, 26 September 2012

SMKN 1 Nanggulan Terima ISO 9001:2008


SMKN 1 Nanggulan menerima sertifikat International Organization for Standardization (ISO) 9001 tahun 2008, dari PT Tecnicher Upernachung Verein (TUV) Rheinland Indonesia. Penerimaan sertifikat tersebut bersamaan dengan peresmian Gedung Koperasi siswa "WIN NASA" oleh Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K), Rabu (20/6).

  Sertifikat ISO 9001:2008 diserahkan Kepala Yayasan PT. TUV Rheinland Indonesia Yogyakarta Rahmat Hidayat kepada Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K), kemudian oleh Bupati diserahkan Kadinas Pendidikan Dra.Sri Mulatsih DR,MPd, dan terakhir diterima Kepala sekolah Drs.Rumawal,MM.

  Turut hadir Wakil Bupati Kulonprogo, Drs.H.Sutedjo, Kadinas Koperasi dan UMKM Dra.Niken Probolaras,S.Sos,M.H, Camat Nanggulan, Drs.Jazil Ambar Was'an serta kepala sekolah SMK se-Kulonprogo.

  Bupati Kulonprogo dr.H.Hasto Wardoyo,Sp.OG(K) mengatakan pelajaran tentang kepribadian di tingkat sekolah saat ini masih kurang. Padahal faktor ini cukup mendukung keberhasilan seseorang dalam berusaha, disamping ketrampilan teknis. Pelajaran hard skill yakni kemampuan teknis di sekolah saat ini sudah cukup, karena telah mencapai 80 persen. Namun pelajaran tentang soft skill yakni kepribadian masih kurang. "Bahkan soft skill ini tidak ada dalam kurikulum pendidikan. Hal ini perlu disadari bersama,"katanya.

  Berdasarkan penelitian, faktor penentu keberhasilan seseorang ditentukan dari soft skill yang mencapai 80 persen sedangkan sisanya sebanyak 20 persen dari Hard skill.

Menurut Hasto yang disebut soft skill itu seperti bisa bekerjasama, berpikir maju, rajin dan jujur. Dunia usaha membutuhkan siswa dengan kemampuan hard skill dan soft skill yang tinggi, hal ini karena siswa yang pintar dalam hal teknis sudah banyak, jadi dalam memilihnya mereka melihat soft skill.

  Sedangkan terkait koperasi, dari 336 koperasi yang ada di Kulonprogo 70 persen di antaranya merupakan koperasi simpan pinjam dengan dominasi kegiatan berupa peminjaman uang. Sementara untuk koperasi yang bergerak di sektor riil sebagai jati diri koperasi masih sangat sedikit sekali. Bahkan ada beberapa koperasi tidak memiliki sama sekali kegiatan riil, kegiatannya hanya simpan pinjam dan lebih parahnya lagi hanya pinjam meminjam tanpa ada yang melakukan simpanan.

  Padahal berdasarkan aturan koperasi seharusnya didahului dengan kegiataan riil oleh anggota, baru membentuk koperasi. Karena itu Hasto menyambut baik kegiatan koperasi di SMKN 1 Nanggulan yang bergerak di sektor riil. Ia berharap koperasi yang ada di wilayah ini kembali pada khitahnya bergerak di sektor riil.

  Hasto mengungkapkan spirit ekonomi masyarakat saat ini perlu dikembalikan untuk menjual produk ke luar bukan membeli produk dari luar. "Kurangi jiwa konsumstif, tetapi galakkan pemakaian produk sendiri, untuk selanjutnya menjual produk ke luar,"katanya.

  Kepala SMKN 1 Nanggulan , Drs.Rumawal,MM menjelaskan perkembangan SMKN yang dipimpinnya tergolong sangat pesat. Pada saat didirikan tahun 2004 hanya memiliki satu kelas dan satu jurusan pembibitan tanaman saja. Saat ini telah berkembang dengan memiliki 24 kelas dan enam jurusan yakni Agribisnis pertanian dan kultur jaringan(APKJ),komputer, mesin, elektronika, pengolahan hasil pertanian dan ternak ruminansia. Bahkan dalam penerimaan siswa baru periode lalu, jumlah pendaftar mencapai 256 anak dari daya tampung kurang dari 200 siswa.

  Sedangkan keberadaan koperasi siswa bertujuan membentuk jiwa wirausaha, sekaligus menjembatani produk dan jasa hasil kegiatan siswa di masing-masing jurusan dengan pasar. Dari kegiatan yang telah dilakukan transaksi terbesar yakni penjualan ternak sapi, dan itik ayam dan lele yang mencapai Rp.18 juta. (mc)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar