Parthenon, kuil dipersembahkan untuk dewi Athena, terletak di
Akropolis di kota Athena, adalah salah satu lambang keunggulan budaya
dan peradaban Yunani kuno. Buku Wiki memiliki buku bertajuk
Yunani Kuno
Yunani Kuno
adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai dari periode Yunani
Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga berahirnya Zaman Kuno dan
dimulainya Abad Pertengahan Awal.[1] Peradaban ini mencapai puncaknya
pada periode Yunani Klasik, yang mulai berkembang pada abad ke-5 sampai
ke-4 SM. Pada periode klasik ini Yunani dipimpin oleh negara-kota Athena
dan berhasil menghalau serangan Kekaisaran Persia. Masa keemasan Athena
berakhir dengan takluknya Athena kepada Sparta dalam Perang
Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring penaklukan oleh Aleksander
Agung, kebudayaan Yunani, yang dikenal sebagai peradaban Hellenistik,
berkembang mulai dari Asia Tengah sampai ujung barat Laut Tengah.
Istilah
"Yunani Kuno" diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani
pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada semenanjung Yunani
modern, tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang
Yunani, di antaranya Siprus dan Kepulauan Aigea, pesisir Anatolia (saat
itu disebut Ionia), Sisilia dan bagian selatan Italia (dikenal sebagai
Yunani Besar), serta pemukiman Yunani lain yang tersebar sepanjang
pantai Kolkhis, Illyria, Thrakia, Mesir, Kyrenaika, Galia selatan,
Semenanjung Iberia timur dan timur laut, Iberia, dan Taurika.
Oleh
sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak
dasar bagi Peradaban Barat.[2][3][4] Budaya Yunani memberi pengaruh kuat
bagi Kekaisaran Romawi, yang selanjutnya meneruskan versinya ke bagian
lain Eropa. Peradaban Yunani Kuno juga sangat berpengaruh pada bahasa,
politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong
Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan
Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.
Daftar isi
- 1 Kronologi
- 2 Historiografi
- 3 Sejarah
- 3.1 Yunani Arkais
- 3.2 Yunani Klasik
- 3.2.1 Abad ke-5 SM
- 3.2.2 Abad ke-4 SM
- 3.3 Yunani Hellenistik
- 4 Referensi
- 5 Pranala luar
Kronologi
Informasi lanjutan: Garis waktu Yunani kuno
Tidak
ada keepakatan yang tetap dan universal mengenai waktu awal dan akhir
masa Antikuitas Klasik. Biasanya dimulai sejak abad ke-8 SM sampai abad
ke-6 M, atau sekitar 1300 tahun.
Antikuitas Klasik di Yunani
didahului oleh Zaman Kegelapan Yunani (1100 - 750 SM), yang secara
arkeologis dicirikan dengan gaya tembikar protogeometris dan geometris,
yang dilanjutkan oleh Periode Oriental, yaitu pengaruh yang kuat
terhadap Yunani dari budaya Suriah-Hittit, Asiria, Punisia dan Mesir.
Secara
tradisional, periode Arkais di Yunani kuno dimulai dari kuatnya
pengaruh Oriental pada abad ke-8 SM, yang merupakan salah satu faktor
yang menjadikan Yunani memiliki huruf alfabet sendiri. Dengan alfabet,
muncullah karya tulis Yunani kuno, yang paling terkenal adalah buatan
Homeros dan Hesiodos. Setelah periode Arkais, dimulailah periode Klasik
sekitar 500 SM, yang pada gilirannya dilanjutkan oleh periode
Hellenistik setelah kematian Aleksander Agung pada 323 SM.
Sejarah Yunani pada Antikuitas Klasik dapat dibagi menjadi beberapa periode berikut:[5]
- Periode
Arkais (750 - 500 SM) adalah ketika para seniman mmebuat patung berdiri
dalam pose yang kaku dan keramat dengan 'senyum arkais'. Periode Arkais
biasanya disebut bekahir dengan penggulingan kekuasaan tiran Athena
yang terakhir pada 510 SM.
- Periode Klasik (500 - 323 SM)
dicirikan dengan gaya yang oleh para pengamat berikutnya disebut
sebagai contoh, atau klasik, misalnya Parthenon. Dalam politik, periode
Klasik didominasi oleh Athena dan Liga Delos pada abad ke-5 SM, yang
digantikan oleh Hegemoni Sparta pada awal abad ke-4 SM, sebelum
kekuasaan beralih pada Thebes dan Liga Boiotia dan akhirnya pada Liga
Korinthos yang dipimpin oleh Makedonia.
- Periode Hellenistik
(323-146 SM) adalah ketika budaya dan kekuasaan Yunani menyebar sampai
ke Timur Dekat dan Timur Tengah. Periode ini dimulai setelah kematian
Aleksander Agung dan berakhir dengan penaklukan Yunani oleh Romawi.
- Yunani
Romawi adalah periode yang berlangsung sejak Romawi menaklukan
Korinthos dalam Pertempuran Korinthos pada 146 SM sampai didirikannya
Bizantium oleh kaisar Konstantinus sebagai ibukota Kekaisaran Romawi
pada 330 SM.
- Fase akhir Antikuitas adalah periode Kristenisasi
dari akhir abad ke-4 M sampai abad ke-6 M, biasanya disebut berakhir
setelah ditutupnya Akademi Neoplatonik oleh kaisar Yustinianus I pada 529 M.
Historiografi
Periode
bersejarah di Yunani kuno adalah unik dalam sejarah dunia karena
merupakan periode pertama yang dibuktikan dengan adanya historiografi
yang layak, sedangkan protosejarah dan sejarah kuno yang lebih awal
lebih banyak diketahui melalui bukti situasional, misalnya annal, atau
daftar raja, dan epigrafu pragmatis.
Herodotos dikenal secara luas sebagai "bapak sejarah", judul karyanya,
Historia, menjadi asal kata untuk
history.
Karya Herodotos ditulis antara 450 SM sampai 420 SM dan cakupannya
mencapai satu abad ke belakang, membahas tokoh-tokoh bersejarah dari
abad ke-6 seperti Darius I dari Persia, Kambises II dan Psamtik III,
serta menyinggung beberapa tokoh dari abad ke-8 semisal Kandaules.
Herodotos
dilanjutkan oleh para penulis semacam Thukydides, Xenophon,
Demosthenes, Plato dan Aristoteles. Sebagian besar dari ara penulis ini
adalah orang Athena atau pro-Athena, sehingga sejarah dan politik kota
Athena lebih banyak diketahui dariapada kota-kota lainnya. Cakupan
mereka terbatas pada sejarah diplomasi, milier, dan politik, dan
mengabaikan sejarah ekonomi dan sosial.[6]
Sejarah
Informasi lanjutan: Sejarah Yunani
Yunani Arkais
Guci Dipylon dari periode Geometris akhir, permulaan periode Arkais, sekitar 750 SM.
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Yunani Arkais
Periode
Arkais dimpulai pada abad ke-8 SM, ketika Yunani mulai bangkit dari
Zaman Kegelapan yang ditandai dengan keruntuhan peradaban Mykenai.
Peradaban baca-tulis telah musnah dan aksara Mykenai telah dilupakan,
akan tetapi bangsa Yunani mengadopsi alfabet Punisia, memodifikasinya
dan menciptakan alfabet Yunani. Sekitar abad ke-9 SM catatan tertulis
mulai muncul.[7] Yunani saat itu terbagi-bagi menjadi banyak komunitas
kecil yang berdaulat, terbentuk sesuai pola geografis Yunani, dimana
setiap pulau, lembah, dan dataran terpisah satu sama lain oleh laut
atau pengunungan.[8]
Perang Lelantin (710–650 SM) adalah konflik
yang berlangung pada masa ini dan merupakan perang tertua yang berhasil
terdokumentasikan dari masa Yunani kuno. Konflik ini adalah pertikaian
antara Polis (negara kota) Khalkis dan Eretria dalam memperebutkan
tanah Lelantina yang subur di Euboia. Kedua kota itu menderita
kemunduran akibat lamanya perang, meskipun Khalkis menjadi pemenangnya.
Kaum
saudagar berkembang pada paruh pertama abad ke-7 SM, ditunjukkan dengan
diperkenalkannya mata uang koin sekitar 680 SM.[9] Hal ini nampaknya
menimbulkan ketegangan pada banyak negara kota. Rezim kaum aristokrat
yang secara umum memerintah polis kini terancam oleh para saudagar
kaya, yang pada gilirannya menginginkan juga kekuasaan politik. Sejak
tahun 650 SM, para aristikrat harus berusaha supaya tidak digulingkan
dan digantikan oleh tiran populis. Kata ini berasal dari kata Yunani
non-peyoratif,
τύραννος "("tyrannos"), bermakna 'penguasa tidak
sah', meskipun gelar ini berlaku baik untuk pemimpin yang bagus maupun
yang buruk.[10][11]
Populasi yang bertambah dan kurangnya lahan
nampaknya telah memicu perselisihan internal antara kaum kaya dan kaum
miskin di banyak negara kota. Di Sparta, Perang Messenia terjadi dan
akibatnya Messenia ditaklukan dan penduduknya dijadikan budak. Perang
ini dimulai pada paruh kedua abad ke-8 SM, dan merupakan suatu tindakan
tanpa pendahulu di Yunani kuno. Praktik ini memungkinkan terjadinya
revolusi sosial.[12] Penduduk yang diperbudak, yang kemudian disebut
helot, dipaksa untuk bertani dan bekerja untuk rakyat Sparta, sementara
semua lelaki Sparta menjadi prajurit dan masuk ke dalam Pasukan Sparta.
Ini telah menjadikan Sparta sebagai negara yang termiliterisasi secara
permanen. Bahkan orang kaya juga harus hidup dan berlatih sebagai
prajurit seperti halnya kaum miskin. Penyetaraan ini bertujuan
mengurangi potensi terjadinya konflik sosial antara kaum kaya dan kaum
miskin. Reformasi ini disebut-sebut dilakukan oleh Lykurgos dari Sparta
dan kemungkinan selesai pada 650 SM.
Athena menderita krisis tanah
dan pertanian pada akhir abad ke-7 SM dan lagi-lagi mengalami perang
saudara. arkhon (hakim kepala) Drako membuat beberapa perubahan
terhadap kode hukum pada 621 SM, tapi tindakan ini gagal meredakan
konflik. Pada akhirnya reformasi terjadi berkat Solon (594 SM), yang
memperbanyak tanah untuk orang miskin tapi menempatkan kaum aristokrat
sebagai pemegang kekuasaan. Reformasi ini cukup membuat Athena stabil.
Pada
abad ke-6 SM beberapa negara kota telah tumbuh menjadi kekuatan dominan
Yunani, antara lain Athena, Sparta, Korinthos, dan Thebes.
Masing-masing menaklukkan wilayah pedesaan dan kota kecil sekitarnya.
Sementara Athena dan Korinthos juga menjadi kekuatan maritim dan
perdagangan terkemuka.
Pertumbuhan penduduk yang pesat pada abad
ke-8 dan ke-7 SM telah mengakibatkan perpindahan penduduk Yunani ke
koloni-koloninya di Yunanuu Besar (Italia selatan dan Sisilia), Asia
Minor dan wilayah lainnya. Emigrasi ini berakhir pada abad ke-6 yang
pada saat itu dunia Yunani, secara budaya dan bahasa, mencakup kawasan
yang jauh lebih luas dari negara Yunani sekarang. Koloni Yunani ini
tidak diperintah oleh kota pembangunnya, meskipun mereka tetap menjalin
hubungan keagamaan dan perdagangan.
Pada periode ini,
perkembangan yang pesat dalam bidang ekonomi terjadi di Yunani dan juga
di daerah-daerah koloninya, yang menikmati kemajuan dalam perdagangan
dan manufaktur. Periode ini juga ditandai dengan meningkatnya standar
hidup di Yunani dan koloninya. Beberapa studi memperkirakan bahwa
rata-rata ukuran rumah tangga Yunani, pada periode 800 SM sampai 300
SM, meningkat sampai lima kali lipat, yang mengindikasikan adanya
peningkatan tajam dalam hal pendapatan para penduduknya.
Pada
paruh kedua abad ke-6 SM, Athena jatuh dalam cengkeraman tirani
Peisistratos dan putranya; Hippias dan Hipparkhos. Akan tetapi pada
tahun 510 SM pada pelantikan aristokrat Athena Keisthenes, raja Sparta
Kleomenes I membantu rakyat Athena menggulingkan sang tiran. Setelah
itu Sparta dan Athena berulang kali saling serang, pada suatu saat
Kleomenes I mengangkat Isagoras yang pro-Sparta menjadi arkhon Athena.
Untuk mencegah Athena menjadi negara boneka Sparta, Kleisthenes meminta
warga Athena untuk melakukan suatu revolusi politik: bahwa semua warga
Athena memiliki hak dan kewajiban politik yang sama tanpa memandang
status: dengan demikian Athena menjadi "demokrasi". Gagasan ini
disambut oleh warga Athena dengan bersemangat sehingga setelah berhasil
menggulingkan Isagoras dan menerapkan reformasi Kleisthenes, Athena
dengan mudah berhasil menangkal tiga kali serangan Sparta yang berusaha
mengembalikan kekuasaan Isagoras.[13] Bangkitnya demokrasi memulihkan
kekuatan Athena dan memicu dimulainya 'masa keemasan' Athena.
Yunani Klasik
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Yunani Klasik
Koin Athena awal, menggambarkan kepala dewi Athena dan burung hantu Athena di sebaliknya - abad ke-5 SM.
Liga Delos ("Kekaisaran Athena"), sebelum Perang Peloponnesos pada 431 SM.
Abad ke-5 SM
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Perang Yunani-Persia dan Perang Peloponnesos
Athena
dan Sparta bersekutu untuk menghadapi ancaman asing yang sangat kuat
dan berbahaya, Kekaisaran Persia. Setelah menindas Pemberontakan Ionia,
Kaisar Darius I dari Persia, Maharaja Kekaisaran Akhemeniyah memutuskan
untuk menaklukan Yunani. Serangan Persia pada tahun 490 SM diakhiri
dengan kemenangan Athena dalam Pertempuran Marathon dibawah kepemimpina
Miltiades Muda.
Xerxes I, putra dan pewaris Darius I, mencoba
kembali menaklukan Yunani 10 tahun kemudian. Akan tetapi pasukan Persia
yang berjumlah besar menderita banyak korban dalam Pertempuran
Thermopylae, dan persekutuan Yunani menang dalam Pertempuran Slamis dan
Pertempuran Plataia. Perang Yunani-Persia berlangsung hingga 449 SM,
dipimpin oleh Athena serta Liga Delosnya, pada saat ini Makedonia,
Thrakia, dan Kepulauan Aigea serta Ionia semua terbebas dari pengaruh
Persia.
Posisi dominan kemaharajaan maritim Athena mengancam
posisi Sparta dengan Liga Peloponnesos-nya, yang meliputo kota-kota di
daratan Yunani. Konflik tak terhindarkan ini berujung pada Perang
Peloponnesos (431-404 SM). Meskipun berulang kali berhasil menghambat
perang, Athena berulang kali terpukul mundur. Wabah Wabah penyakit yang
menimpa Athena pada 430 SM disusul kegagalan ekspedisi militer ke
Sisilia sangat melemahkan Athena. Diduga sepertiga warga Athena tewas,
termasuk Perikles, pemimpin mereka.[14]
Sparta berhasil memancing
pemberontakan para sekutu Athena, dan akhirnya melumpuhkan kekuatan
militer Athena. Peristiwa penting terjadi pada 405 SM ketika Sparta
berhasil memotong jalur suplai pangan Athena dari Hellespont. Terpaksa
menyerang, armada angkatan laut Athena yang pincang dihancurkan oleh
pasukan Sparta dibawah pimpinan Lysandros dalam Pertempuran Aigospotami.
Pada 404 SM Athena mengajukan permohonan perdamaian, dan Sparta
menentukan persyaratannya; Athena harus kehilangan tembok kotanya
(termasuk Tembok Panjang), armada lautnya, dan seluruh koloninya di
seberang laut.
Abad ke-4 SM
Yunani
memasuki abad ke-4 SM dibawah hegemoni Sparta, akan tetapi jelas dari
awal bahwa Sparta memiliki kelemahan. Krisis demografi menyebabkan
kekuasaan Sparta terlalu meluas sedangkan kemampuannya terbatas untuk
mengelolanya. Pada 395 SM Athena, Argos, Thebes, dan Korinthos merasa
mampu menantang dominasi Sparta, yang berujung pada Perang Korinthios
(395-387 SM). Perang ini berakhir dengan status quo, dengan diselingi
intervensi Persia atas nama Sparta.
Hegemoni Sparta berlangsung
trus selama 16 tahun setelah peristiwa itu, hingga Sparta berusaha
memaksakan kehendanya kepada warga Thebes, Sparta kalah telak dalam
Pertempuran Leuktra pada tahun 371 SM. Jenderal Thebes Epaminondas
memimpin pasukan Thebes memasuki semenanjung Peloponesos, sehingga
banyak negara-kota memutuskan hubungannya dengan Sparta. Pasukan Thebes
berhasil memasuki Messenia dan membebaskan rakyatnya.
Kehilangan
tanah dan penduduk jajahan, Sparta jatuh menjadi kekuatan kelas dua.
Hegemoni Thebes kemudian berdiri meski berusia singkat. Dalam
Pertempuran Mantinea pada tahun 362 SM melawan Sparta dan sekutunya,
Thebes kehilangan pemimpin pentingnya, Epamonides, meskipun mereka
meraih kemenangan. Akibat kekalahan ini, baik Thebes maupun Sparta
sama-sama menderita kerugian besar sehingga tak satupun di antara
mereka atau sekutunya yang dapat meraih dominasi di Yunani.
Melemahnya
berbagai negara-kota di jantung Yunani terjadi bersamaan dengan
bangkitnya Makedonia, yang dipimpin oleh Philippos II. Dalam waktu dua
puluh tahun, Philipos berhasil mempersatukan kerajaannya, memperluasnya
ke utara dengan memojokkan suku-suku Illyria, dan kemudian menaklukkan
Thessalia dan Thrakia. Kesuksesannya terjadi berkat inovasinya, yang
mereformasi pasukan Makedonia. Berulang kali Philippos campur tangan
dalam urusan politik negara-kota di selatan, yang berujung pada
invasinya pada tahun 338 SM.
Setelah mengalahkan gabungan tentara
Athena dan Thebes secara telak dalam Pertempuran Khaironeia pada tahun
338 SM, Philippos secara
de facto menjadi hegemon seluruh
Yunan, kecuali Sparta. Ia memaksa mayoritas negara-kota Yunani untuk
bergabung ke dalam Liga Korinthos dan bersekutu dengannya, serta
mencegah mereka saling menyerang. Philiposp memulai serangan terhadap
Kekaisaran Akhemeniyah, akan tetapi ia dibunuh oleh Pausanias dari
Orestis pada awal konflik.
Aleksander Agung, putra dan pewaris
Philippos, melanjutkan perang. Aleksander mengalahkan Darius III dari
Persia dan menghancurkan Kekaisaran Akhemeniyah sepenuhnya, serta
memasukkannya ke dalam Kekaisaran Makedonia. Karena kehebatannya, ia
memperoleh gelar 'Agung'. Kerika Aleksander wafat pada 323 SM,
kekuasaan dan pengaruh Yunani berada pada puncaknya. Terjadi perubahan
politik, sosial dan budaya yang mendasar; semakin menjauh dari polis
(negara-kota) dan lebih bekembang menjadi kebudayaan Hellenistik.
Yunani Hellenistik
Periode
Hellenistik bermula pada 323 SM, ditandai dengan berakhirnya penaklukan
Aleksander Agung, dan diakhiri dengan penaklukan Yunani oleh Republik
Romawi pada 146 SM. Meskipun demikian berdirinya kekuasaan Romawi tidak
memutuskan kesinambungan sistem sosial kemasyarakatan dan budaya
Yunani, yang tetap tidak berubah hingga bangkitnya agama Kristen, yang
menandai runtuhnya kemerdekaan politik Yunani.
Referensi
- ^ Carol G. Thomas (1988). Paths from ancient Greece. BRILL. hlm. 27–50. ISBN 9789004088467. Diakses pada 12 Juni 2011.
- ^ Richard Tarnas, The Passion of the Western Mind (New York: Ballantine Books, 1991).
- ^ Colin Hynson, Ancient Greece (Milwaukee: World Almanac Library, 2006), 4.
- ^ Carol G. Thomas, Paths from Ancient Greece (Leiden, Netherlands: E. J. Brill, 1988).
- ^ Pomeroy, Sarah B. (1999). Ancient Greece: a political, social, and cultural history. Oxford University Press. ISBN 9780195097429.
- ^ Grant, Michael (1995). Greek and Roman historians: information and misinformation. Routledge, 1995. hlm. 74. ISBN 9780415117708.
- ^ Hall Jonathan M. (2007). A history of the archaic Greek world, ca. 1200-479 BCE. Wiley-Blackwell. ISBN 9780631226673.
- ^ Sealey Raphael (1976). A history of the Greek city states, ca. 700-338 B.C.. University of California Press. hlm. 10–11. ISBN 9780631226673.
- ^ Slavoj Žižek (18 April 2011). Living in the End Times. Verso. hlm. 218. ISBN 9781844677023. Diakses pada 12 Juni 2011.
- ^ "Online Etymology Dictionary". Etymonline.com. Diakses pada 6 Januari 2009.
- ^ "tyrant—Definitions from Dictionary.com". Dictionary.reference.com. Diakses pada 6 Januari 2009.
- ^ Holland T. Persian Fire hlm. 69-70. ISBN 978-0-349-11717-1
- ^ Holland T. Persian Fire p131-138. ISBN 978-0-349-11717-1
- ^ Typhoid Fever Behind Fall of Athens. LiveScience. January 23, 2006.
Pranala luar
- (Inggris) Sejarah uang Yunani
- (Inggris) The Canadian Museum of Civilization—Greece Secrets of the Past
- (Inggris) Ancient Greece website from the British Museum
- (Inggris) Economic history of ancient Greece
- (Inggris) The Greek currency history
- (Inggris) Limenoscope, an ancient Greek ports database
- (Inggris) The Ancient Theatre Archive, Greek and Roman theatre architecture
- (Inggris) Illustrated Greek History—Dr. Janice Siegel, Department of Classics, Hampden-Sydney College, Virginia
Artikel bertopik budaya ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.